PENGGUNAAN
ALAT PERAGA ALAMIAH
UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
TENTANG
MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN
PADA
PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(PTK
Pada Siswa Kelas IV MI Raudhatul Irfan Cipetir-Subang)
DISUSUN
OLEH :
GREATS
MAZTER
NIM
: 0832321162
DUAL
MODE SYSTEM
JURUSAN
: PGMI/B
SURAKARTA
2013
PENGGUNAAN
ALAT PERAGA ALAMIAH UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA TENTANG MATERI
BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ( IPA )
(PTK Pada
siswa kelas IV MI RAUDHATUL IRFAN Cipetir – Subang)
A. Latar Belakang Masalah
IPA adalah suatu ilmu
yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA
mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa, dan gejala-gejala yang
muncul di alam. Ilmu dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifat
objektif. Jadi dari sisi istilah IPA adalah suatu pengetahuan yang bersifat
objektif tentang alam sekitar beserta isinya.
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau
IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains ini berasal dari bahasa latin
yaitu scienta yang berarti “saya tahu”. Dalam bahasa inggris, kata sains
berasal dari kata science yang berarti “pengetahuan”. Science kemudian
berkembang menjadi social science yang dalam bahasa indonesia dikenal dengan ilmu
pengetahuan sosial (IPS) dan natural science yang dalam bahasa indonesia
dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA). Dalam kamus fowler, natural science
didefinisikan sebagai: systematic and formulated knowledge dealing with
material phenomena and based mainly on observation and induction (yang
diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai: pengetahuan yang
sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat
kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi). Sumber lain
menyatakan bahwa natural science didefinisikan sebagai piece of theoretical
knowladge atau sejenis pengetahuan teoritis. Dan untuk pembelajaran IPA di tingkat SD/MI hanya meliputi
dasar-dasar yang mencakup tentang kehidupan mahluk hidup seperti :
manusia,tumbuhan dan binatang.
Makna sikap pada pengajaran IPA
dibatasi pengertiannya pada sikap ilmiah terhadap alamsekitar. Ada Sembilan
aspek sikap dari ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia SD/MI,yaitu :
sikap ingin tahu, sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru, sikap kerja sama,
sikap tidak putus asa, sikap tidak berprasangka, sikap mawas diri,
sikap bertanggung jawab, sikap berfikir bebas, sikap kedisiplinan diri.
Sikap ilmiah ini dapat dikembangkan ketika siswa melakukan diskusi, percobaan,
simulasi, atau kegiatan di lapangan,(Sri Sulistyorini, 2007:9-10)
Adapun yang menjadi karakteristik
IPA adalah sebagai berikut :
1. Bersifat
objektif
2. Sistematis
3. Dilakukan
secara konsisten
4. Logis/masuk
akal
Semua guru atau siswa pasti selalu
mengharapkan agar setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasil belajar
yang sebaik-baiknya. Guru mengharapkan agar siswa dapat memahami setiap materi
yang diajarkan , siswapun mengharapkan agar guru dapat menyampaikan atau
menjelaskan pelajaran dengan baik, sehingga memperoleh hasil belajar yang
memuaskan.
Akan
tetapi harapan-harapan itu tidak selalu dapat terwujud.Masih banyak siswa yang
kurang memahami penjelasan guru. Ada siswa yang nilainya selalu rendah , bahkan
ada siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun
jawabannya asal-asalan. Semua itu menunjukan bahwa guru harus selalu mengadakan
perbaikan secara terus menerus dalam pembelajarannya, agar masalah-masalah
kesulitan belajar siswa dapat diatasi ,sehingga hasil belajar siswa mencapai
tujuan yang diharapkan.
Masalah-masalah
yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran tidak muncul begitu saja ,tetapi ada
factor-faktor penyebabnya . Apabila guru mampu mengidentifikasi penyebab
timbulnya masalah yang dialami oleh siswa, maka guru tersebut akan dapat
melakukan penanganan-penanganan yang tepat dalam memecahkan masalah
pembelajaran.
Setelah
kami mengevaluasi dan mengamati hasil belajar siswa, serta mengingat kembali
proses pembelajaran, maupun melihat catatan harian evaluasi pada akhir
pelajaran IPA, kondisi siswa di MI RAUDHATUL IRFAN dari segi kemampuan
kognitifnya masih sangat kurang, terutama pada mata pelajaran IPA itu
dikarenakan banyak nya masalah – masalah yang dihadapi oleh siswa maupun
gurunya. Selain itu sarana prasarana yang masih kurang memadai dalam proses
kegiatan belajar seperti alat peraga pada pembelajaran IPA sangat kurang.
Keadaan
siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran banyak ditemukan berbagai
permasalahan diantaranya yaitu:
1.
Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru
2.
Siswa kurang aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3.
Masih banyak siswa yang menjawab soal secara asal-asalan
4.
Tidak tersedianya alat peraga yang menunjang materi pembelajaran,
5.
Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok.
Dari
semua permasalahan yang terjadi
penggunaan alat peraga sangatlah penting karena dapat membantu proses kegiatan
belajar mengajar.Selain itu dapat memotifasi siswa untuk lebih semangat lagi
dalam belajar sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan ketika berlangsungnya
kegiatan belajar. Guru sangat berperan
penting dalam meningkatkan motivasi siswa dan bagaimanacara guru berupaya
menggunakan alat peraga baik alat peraga modern maupun alat peraga alamiah yang
sederhana sekalipun.
Penggunaan
alat peraga alamiah menjadi alternatif lain dalam upaya peningkatan hasil
belajar yang mudah dan murah yang bisa membantu proses kegiatan pembelajaran
pada materi bagian-bagian tumbuhan untuk mata pelajaran IPA kelas IV.dan dari
permasalahan yang terjadi peneliti mengambil tema penelitian tindakan kelas ini
yaitu: “PENGGUNAAN ALAT PERAGA ALAMIAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG
MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN PADA PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
telah kami amati baik dari kondisi siswa maupun dari segi kemampuan siswa pada
mata pelajaran IPA serta penemuan yang terjadi pada saat penelitian , ternyata
masih banyak masalah yang terjadi dan menjadi fokus perbaikan sehingga
diperoleh hasil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
gambaran atau proses pembelajaran IPA pada materi bagian-bagian tumbuhan sebelum
menggunakan Alat Peraga Alamiah?
2. Bagaimana
Pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi bagian-bagian tumbuhan dengan
menggunakan Alat Peraga Alamiah pada setiap siklus ?
3. Bagaimana
hasil belajar siswa setelah menggunakan Alat Peraga Alamiah pada setiap siklus
C. Tujuan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui
keadaan dan hasil belajar siswa sebelum menggunakan alat peraga alamiah pada
materi bagian-bagian tumbuhan.
2. Untuk
mnegetahui langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi
bagian-bagian tumbuhan dengan menggunakan alat peraga alamiah.
3. Untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan alat peraga alamiah pada
materi bagaian-bagian tumbuhan.
D. Manfaat
Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Bagi guru
yaitu :
Dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta memunculkan
penemuan-penemuan baru yang dapat membangkitkan rasa percaya diri dan selalu
bersemangat untuk memperbaiki pembelajaran secara terus menerus .dan member
inspirasi belajar bagi peserta didik.serta penggunaaan alat peraga alamiah ini
merupakan alat bantu yang mudah dan murah yang dapat ditemukan di lingkungan
sekitar kita.Dengan alat peraga alamiah ini guru bisa memberikan tugas kepada
siswa dan mempersiapkan serta mencari alat peraga alamiah ini, sehingga siswa
akan selalu terkait dengan apa yang dipelajari di sekolah dengan lingkungan
yang mereka lihat sehari-hari.
b. Bagi Siswa
yaitu :
Dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sehingga proses pembelajaran dapat tercapaisesuai
dengan yang diharapkan.Selain itu sebagai pemacu dalam motivasi dalam kegiatan
belajar.
c. Bagi
Sekolah yaitu :
Bermanfaat untuk membantu sekolah dalam
mengembangkan dan menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas yang akan
menjadi percontohan dan model bagi
sekolah-sekolah , di samping akan terlahir guru-guru yang professional
berpengalaman dan menjadi kepercayaan orang tua , masyarakat dan pemerintah.
E. KERANGKA
BERPIKIR
Alat peraga dalam dunia pendidikan
adalah hal yang mutlak harus digunakan oleh para guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Keengganan penggunaan alat peraga sekarang ini banyak dirasakan
oleh para guru dengan alasan ribet dan merepotkan. Para guru umumnya
menggunakan metode ceramah yang dianggapnya lebih simpel dan sederhana serta persiapan
kelas pun secara mendadak. Inilah salah satu alasan mengapa pembelajaran di
sekolahkurangberhasil.
Rancangan kegiatan pembelajaran pada
dasarnya merupakan suatu bentuk rekayasa kurikulum untuk mencapai tujuan
belajar siswa. Bentuk rekayasa kurikulum ini sering disebut model pembelajaran
yang di dalamnya berisi penetapan metode mengajar guru dalam upaya menghasilkan
proses belajar siswa sesuai tujuan yang direncanakan oleh guru.
Proses pembelajaran yang dapat
menghasilkan proses belajar siswa sesuai dengan tujuan belajar yang ditetapkan
disebut pembelajaran efektif (effective teaching). Menurut Houston dan
kawan-kawan (1988:94) ada lima unsur pembelajaran efektif:
1. Visi guru tentang kemampuan belajar
siswa,
2. Keterampilan mengelola kelas,
3. Waktu belajar yang tersedia,
4. Pilihan kegiatan guru, dan
5. Variasi metode yang digunakan.
Dalam kegiatan pembelajaran,
keahlian guru memberikan petunjuk atau cara mengajar serta penyajian materi
yang akan dipelajari merupakan salah satu hal yang penting.
Seorang guru hendaknya dapat menarik
perhatian dan motivasi siswa dalam belajar. Demikian materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa, sehingga hasil
belajar siswa dapat maksimal, tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dalam menyajikan atau
menyampaikan materi pelajaran, sebaiknya guru menggunakan metode dan alat
peraga yang tepat.
Demikian pula pembelajaran IPA pada
materi bagian-bagian tumbuhan, dibutuhkan metode dan alat peraga yang tepat,
yang dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
telah diperoleh dalam mempelajari materi bagian-bagian tumbuhan.
F.HIPOTESIS
TINDAKAN
Dari semua permasalahan yang
terjadi dipeoleh hasil hipotesis tindakan sebagai berikut:
1. Penggunaan alat peraga alamiah yaitu
merupakan alat peraga alternatif apabila tidak tersedianya alat peraga modern
di sekolah.
2. Penggunaan alat perga alamiah ini
akan dapat meningkatkan kerjasama siswa dalam belajar.
3. Penggunaan alat peraga alamiah akan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
4. Penggunaan alat peraga alamiah akan
dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang materi bagian-bagian tumbuhan
BAB II
TINJAUAN
TEORITIK PENGGUNAAN ALAT PERAGA ALAMIAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG
MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
A.
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
1.Pengertian
IPA
Ilmu pengetahuan alam
merupakan terjemahan kata-kata Inggrisyaitu natural science, artinya
ilmu pengetahuan alam (IPA).Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan
alam, sedangkanscience artinya ilmu pengetahuan.Jadi ilmu pengetahuan
alam (IPA) atauscience dapat disebut sebagai ilmu tentang alam.Ilmu yang
mempelajariperistiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini.
Menurut Rom Harre
(Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis,1993: 4), Science is a collection
of well attested theories which explainthe patterns and regularities among
carefully studied phenomena. Biladiterjemahkan secara bebas artinya sebagai
berikut: IPA adalahkumpulan teori yang telah diuji kebenarannya yang
menjelaskan tentangpola-pola keteraturan dari gejala alam yang diamati secara
seksama.
Pendapat Harre ini
memuat dua hal yang penting yaitu Pertama, bahwaIPA suatu kumpulan
pengetahuan yang berupa teori-teori.Kedua, bahwateori-teori itu
berfungsi untuk menjelaskan gejala alam.Lebih lanjut (Jacobson & Bergman1980: 4),
mendefinisikan IPAsebagai berikut: “ Science is the investigation and
interpretation of eventsin the natural, physical environment and within our
bodies”. “IPAmerupakan penyelidikan dan interpretasi dari kejadian alam,
lingkunganfisik, dan tubuh kita”.Seperti halnya setiap ilmu pengetahuan, Ilmu
Pengetahuan Alammempunyai objek dan permasalahan jelas yaitu berobjek
benda-bendaalam dan mengungkapkan misteri (gejala-gejala) alam yang
disusunsecara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatanyang
dilakukan oleh manusia.Hal ini sebagaimana diungkapkan olehPowler (Usman
Samatowa, 2006: 2), IPA merupakan ilmu yangberhubungan dengan gejala-gejala
alam dan kebendaan yang sistematisyang tersusun secara teratur, berlaku umum
yang berupa kumpulan darihasil observasi dan eksperimen.
1.1Karakteristik
Utama IPA
Setiap mata pelajaran
memiliki karakteristik sendiri-sendiri.Karakteristik sangat dipengaruhi oleh
sifat keilmuan yang terkandungpada masing-masing mata pelajaran.perbedaan
karakteristik padaberbagai mata pelajaran akan menimbulkan perbedaan cara
mengajar dancara siswa belajar antar mata pelajaran satu dengan yang lainnya.
IPAmemiliki karakteristik tersendiri untuk membedakan dengan matapelajaran
lain.Harlen (Patta Bundu, 006: 10) menyatakan bahwa ada tigakarakteristik utama
Sains yakni: Pertama, memandang bahwa setiaporang mempunyai kewenangan
untuk menguji validitas (kesahihan)prinsip dan eori ilmiah meskipun
kelihatannya logis dan dapat dijelaskansecara hipotesis. Teori dan prinsip
hanya berguna jika sesuai dengankenyataan yang ada.Kedua, memberi
pengertian adanya hubungan antarafakta-fakta yang diobservasi yang memungkinkan
penyusunan prediksisebelum sampai pada kesimpulan.Teori yang disusun harus
didukungoleh fakta-fakta dan data yang teruji kebenarannya.Ketiga, member
makna bahwa teori Sains bukanlah kebenaran yang akhir tetapi akanberubah atas
dasar perangkat pendukung teori tersebut. Hal ini member penekanan pada
kreativitas dan gagasan tentang perubahan yang telahlalu dan kemungkinan
perubahan di masa depan, serta pengertian tentangperubahan itu sendiri.
1.2
Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar/MI
Menurut (Syaiful Sagala
2010: 61), pembelajaran ialahmembelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan
maupun teoribelajar, merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan.Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan
olehpihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.Hendro Darmodjo dan Jenny R.
E. Kaligis (1993: 12) menyatakanbahwa mengajar dan belajar merupakan suatu
proses yang tidak dapatdipisahkan dalam pembelajaran. Pembelajaran akan
berhasil apabilaterjadi proses mengajar dan proses belajar yang harmoni. Proses
belajarmengajar tidak dapat berlangsung hanya dalam satu arah, melainkan
dariberbagai arah (multiarah) sehingga memungkinkan siswa untuk belajardari
berbagai sumber belajar yang ada.
Ilmu Pengetahuan Alam
sebagai disiplin ilmu dan penerapannyadalam masyarakat dengan struktur
kognitifilmuwan. Anak perlu dilatih dan diberi kesempatan untuk mendapatkansegala keterampilan-keterampilan dan dapat berpikir
serta bertindak secarailmiah.
Adapun IPA untuk anak Sekolah Dasar dalam (Usman
Samatowa2006: 12) didefinisikan oleh Paolo dan Marten yaitu sebagai berikut:mengamati
apa yang terjadi, mencoba apa yang diamati, mempergunakanpengetahuan baru untuk
meramalkan apa yang akan terjadi, mengujibahwa ramalan-ramalan itu
benar.Menurut (Sri Sulistyorini 2007: 8), pembelajaran IPA harusmelibatkan
keaktifan anak secara penuh (active learning) dengan caraguru dapat
merealisasikan pembelajaran yang mampu memberi kesempatan pada anak didik untuk
melakukan keterampilan prosesmeliputi: mencari, menemukan, menyimpulkan,
mengkomunikasikansendiri berbagai pengetahuan, nilai-nilai, dan pengalaman
yangdibutuhkan. Menurut De Vito, et al. (Usman Samatowa, 2006:
146),pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan
kehidupansehari-hari siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukanpertanyaan,
membangkitkan ide-ide siswa, membangun rasa ingin tahutentang segala sesuatu
yang ada di lingkungannya, membangunketerampilan (skill) yang
diperlukan, dan menimbulkan kesadaran siswabahwa belajar IPA menjadi sangat
diperlukan untuk dipelajari.
Menurut (Hendro Darmojo
dan Jenny R. E. Kaligis 1993: 7),pembelajaran IPA didasarkan pada hakikat IPA
sendiri yaitu dari segiproses, produk, dan pengembangan sikap. Pembelajaran IPA
di SekolahDasar sebisa mungkin didasarkan pada pendekatan empirik denganasumsi
bahwa alam raya ini dapat dipelajari, dipahami, dan dijelaskanyang tidak
semata-mata bergantung pada metode kausalitas tetapi melaluiproses tertentu,
misalnya observasi, eksperimen, dan analisis rasional
Dalam hal ini juga
digunakan sikap tertentu, misalnya berusaha berlakuseobjektif mungkin dan jujur
dalam mengumpulkan dan mengevaluasidata. Proses dan sikap ilmiah ini akan
melahirkan penemuan-penemuanbaru yang menjadi produk IPA. Jadi dalam
pembelajaran IPA siswa tidakhanya diberi pengetahuan saja atau berbagai fakta
yang dihafal, tetapisiswa dituntut untuk aktif menggunakan pikiran dalam
mempelajarigejala-gejala alam.
Menurut (Hendro
Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis 1993: 6),tujuan pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar sebagai berikut:
1) Memahami alam sekitarnya, meliputi
benda-benda alam dan buatanmanusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung di
dalamnya;
2) Memiliki keterampilan untuk
mendapatkan ilmu, khususnya IPA,berupa “keterampilan proses” atau metode ilmiah
yang sederhana;
3) Memiliki sikap ilmiah di dalam
mengenal alam sekitarnya danmemecahkan masalah yang dihadapinya, serta
menyadari kebesaranpenciptanya;
4) Memiliki bekal pengetahuan dasar yang
diperlukan untuk melanjutkanpendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
Tujuan pendidikan IPA
di Sekolah Dasar berdasarkan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau
Kurikulum 2006 adalah agarpeserta didik mampu memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1) Memperoleh keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan Yang MahaEsa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan
alamciptaan-Nya.
2) Mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman konsep-konsepIPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupansehari-hari.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap
positif, dan kesadarantentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi
antaraIPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4) Mengembangkan keterampilan proses
untuk menyelidiki alamsekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan
serta dalammemelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
6) Meningkatkan kesadaran untuk
menghargai alam dan segalaketeraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep
dan keterampilan IPAsebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/Mts
Dengan demikian
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dapatmelatih dan memberikan kesempatan kepada
siswa untukmengembangkan keterampilan-keterampilan proses dan dapat
melatihsiswa untuk dapat berpikir serta bertindak secara rasional dan
kritisterhadap persoalan yang bersifat ilmiah yang ada di lingkungannya.Keterampilan-keterampilan
yang diberikan kepada siswa sebisa mungkindisesuaikan dengan tingkat
perkembangan usia dan karakteristik siswaSekolah Dasar, sehingga siswa dapat
menerapkannya dalamkehidupannya sehari-hari.
2. Pengertian Alat Peraga.
Pengertian Alat Peraga Menurut para
Ahli - Alat peraga dalam dunia pendidikan adalah hal yang mutlak harus
digunakan oleh para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Keengganan
penggunaan alat peraga sekarang ini banyak dirasakan oleh para guru dengan alasan
ribet dan merepotkan. Para guru umumnya menggunakan metode ceramah yang
dianggapnya lebih simpel dan sederhana serta mudah dilakukan, tanpa
persiapanpun dapat langsung mengajar di kelas menyampaikan materi pembelajaran.
Inilah salah satu alasan mengapa pembelajaran di sekolah kurang berhasil.
Berikut ini kami sampaikan Pengertian Alat Peraga Menurut para Ahli
Pendidikan dan daftar pustakanya, mudah-mudahan berguna bagi para guru.
Para ahli mempunyai pandangan yang berbeda-beda mengenai hakekat alat peraga.
Seperti yang dikutip oleh (Nasution. 1998), Gagne menerapkan alat peraga
sebagai sumber. Dia mendefinisikan alat peraga sebagai komponen sumber belajar
di lingkungan siswa yang merangsang siswa untuk belajar.Schramm, seperti yang
dikutip oleh (Nasution. 1998), melihat alat peraga dalam pendidikan sebagai
suatu teknik untuk menyampaikan pesan.
Sementara itu Briggs, seperti yang dikutip oleh (Nasution.1998), berpendapat bahwa harus ada
sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (pesan kurikuler) supaya terjadi proses
belajar. Karena itu dia mendefinisikan alat peraga sebagai wahana fisik yang
mengandung materi pembelajaran.(Nasution, Noehi, dkk. 1998). Pendidikan IPA
di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Alat
peraga berbeda dengan alat pelajaran. (Soeparno 1987: 2), menyebutkan
bahwa alat pelajaran adalah alat yang dipakai untuk menunjang berlangsungnya
proses belajar mengajar. Dengan kata lain alat pelajaran adalah perangkat
kerasnya. Jadi, alat pelajaran adalah perangkat keras yang belum diisi program
atau memang tidak diisi program. Contohnya: papan tulis yang bersih, penghapus,
kapur, meja siswa, tempat duduk siswa, tempat duduk guru, penerangan.
2.1 Jenis-jenisAlatPeraga
Beberapa ahli pendidikan, khususnya ahli tentang media pendidikan telah
menggolongkan alat peraga sesuai dengan fungsi, bentuk dan sumber alat peraga
tersebut. Secara umumalatperagasebagaimediapendidikanterdiridari:
1) Bahan-bahan cetakan atau bacaan seperti
: buku, koran, majalah dan sebagainya.
2)Alat-alat audio dan visual, seperti radio kaset, TV, Video, dan lain-lain.
3) Sumber-sumber masyarakat, seperti monument, candi dan peninggalan sejarah
lainnya.
4) Koleksi benda-benda seperti : koleksi mata uang kuno, koleksi awetan
tumbuhan dan hewandansebagainya.
5) Perilaku guru ketika mengajar yang dicontohkan kepada siswa.
Selanjutnya kalau kita lihat dari jenis indera yang digunakan, alat peraga
dapat digolongkan menjaditigajenisyaitu:
1. Media audio yaitu : alat peraga yang
dapat didengar, seperti kaset, suaraburung,suarapetir,suara beldanlain-lain.
2. Media Visual yaitu : alat peraga yang
dapat dilihat, seperti hewan, tumbuhan, gambar, grafik,model,slidedanlain-lain.
3. Media audio visual yaitu alat peraga
yang dapat didengar dan dilihat, seperti : video, film danlain-lain.
Selain itu kita dapat
mengelompokkan alat peraga berdasarkan bentuk penyajian, yaitu:
1) Alat peraga yang tidak dapat
diproyeksikan (non-protected) seperti : alat peraga dua dimensi dan tiga
dimensi, seperti : model, gambar, grafik, foto, peta timbul awetan tumbuhan
danhewandanlain-lain.
2) Alat peraga yang dapat diproyeksikan
(proteted) seperti : film, slide, filmstripdansebagainya.
Sedangkan jika kita lihat dari sumber alat
peraga tersebut,alat peragadapatdigolongkanmenjadi:
1)
Alat peraga alamiah (natural) yaitu alat peraga yang sesuai dengan benda
aslinya di alamseperti:hewan,tumbuhan,danau,hutandanlain-lain.
2)
Alat peraga buatan (artificial) yaitu alat peraga hasil modifikasi atau
meniru benda aslinya seperti : model alat pernafasan,
2.2 Manfaat Alat
Peraga
Berikutinibeberapatujuandanmanfaatalatperagadisebutkansebagaiberikut:
1. Alat peraga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sehingga dengan menggunakan alat peraga siswa menjadi semangat
dalam belajar.
2. Alat peraga dapat membantu guru
dalam menerangkan suatu materi pembelajaran.
3. Alat peraga dapat membantu siswa
dalam memahami materi pemebelajaran yang sedang diajarkan.
4. Alat peraga dapat membantu siswa
untuk lebih konsentrasi lagi dan lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Secara ringkas proses pembelajaran memerlukana media
yang penggunaanya di integrasikan dengan tujuan dan isi atau materi
pembelajaran yang di maksudkan untuk mengoptimalkan pencapaian suatu tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan.
Fungi
media pendidikan atau alat peraga pada suatu pembelajaran dimaksudkan agar
komunikasi antara guru dan siswa dalam hal penyampaian pesan siswa lenih
memahami dan mengerti tentang konsep abstrak ipa yang disampaikan kepada siswa
jika suatu pembelajaran ditunjang dengan alat peraga sekalipun alat peraga
tersebut alamiah maupun sederhana.
B. Hasil
Belajar
Setiap
macam kegiatan belajar akan menghasilkan suatu perubahan yangkhas, yaitu hasil
belajar. Hasil belajar merupakan tingkah laku yang dimilikisiswa sebagai akibat
dari proses belajar yang ditumpahkan di sekolah, keluargamaupun
masyarakat.Robert. M. Gagne dalam bukunya yang terkenal The Conditions
OfLearning mengelompokan tentang hasil belajar menjadi lima kategori
hasilbelajar, yaitu:
1. Keterampilan motorik
2. Sikap
3. Kemahiran
intelektual
4. Informasi
verbal
5. Pengeturan
kegiatan intelektual
Kelima
kategori tersebut di atas merupakan suatu proses belajar tersendiri,artinya
setiap kategori berdiri sendiri dan berbeda sifatnya. Meskipun kerapterdapat
hasil belajar dari sutu kelompok yang lain, misalnya dari kelompokbelajar
motorik terdapat hasil belajar dari kelompok belajar intelektual.Di dalam
proses belajar siswa harus mampu bergaul dengan lingkungansekitarnya, mengatur
aktivitas inteltual, mampu mengungkapkan dan
mempelajari
pengetahuan melalui bahasa, membuat gerakan dan secara sadardapat diterima atau
menolak satu hal berdasarkan penilaiannya terhadap haltersebut.Mengingat tujuan
akhir yang dicapai dalam belajar adalah merubahtingkah laku seseorang pada
langkah yang lebih maju sesuai dengankemampuannya, maka diperlukan suatu
strategi belajar yang mempunyai
kerangka
berfikir objektif/ tujuan khusus untuk mendapatkan hasil belajar
yangterprogram.
Hasil belajar menurut Benyamin S.
Bloom yang disebut taksonomipendidikan, dibagi enjadi tiga klasifikasi atau
domain, yaitu:
1. domain kognitif
2. domain afektif
3. domain psikomotor
Domain kognitif meliputi aspek
berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah.Domain afektif mencakup tujuan yang
berkaitan dengan sikap, minat, danapresiasi.Sedangkan domain psikomotor meliputi aspek keterampilan
motorik.Untuk dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar,
makaketiga domain tersebut di atas harus berjalan bersama-sama. Siswa
hendanyadiusahakan setinggi mungkin dalam menyerap informasi-informasi baru
dalammelibatkan langsung ke dalam struktur kognitif, sehingga dapat tercapai
tingkat
berfikir dan pembentukan
sikapnya. Model Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan riil di
lapangan, proses pembelajaran di sekolah
dewasa ini kurang meningkatkan
kreativitas siswa. Masih banyak tenaga
pendidik yang menggunakan metode
konvensional secara monoton dalam
kegiatan pembelajaran di kelas,
sehingga suasana belajar terkesan kaku dan
didominasi oleh sang guru.
Proses pembelajaran pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
menuntut adanya partisipasi aktif
dari seluruh siswa. Jadi, kegiatan belajar
berpusat pada siswa, guru hanya
sebagai motivator dan fasilitator agar suasana
kelas lebih hidup. Untuk itulah
diperlukan model pembelajaran yang dapat
membangkitkan semangat siswa agar
aktif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses
interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Dalam pembelajaran tugas guru
yang paling utama adalah mengondisikan
lingkungan agar menunjang
terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.
Guru juga bertugas mentransfer
kebudayaan dalam arti luas, keterampilan
menjalani kehidupan (life
skills), dan nilai-nilai serta beliefs. Selain itu, guru
secara mendalam harus terlibat
dalam kegiatan-kegiatan menjelaskan,
mendefinisikan, membuktikan, dan
mengklasifikasi. Tugasnya sebagai pendidik
bukan hanya mentransfer
pengetahuan, keterampilan dan sikap, tetapi
mempersiapkan generasi yang lebih
baik di masa depan. Oleh karena itu guru
13
harus memiliki kompetensi dalam
membimbing siswa siap menghadapi the real
lifedan bahkan mampu
memberikan teladan yang baik.
Pembelajaran dalam KTSP adalah
pembelajaran di mana hasil belajar
atau kompetensi yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa. Sistem penyampaian
dan indikator penyampaian hasil
belajar dirumuskan secara tertulis sejak
perencanaan dimulai. Rancangan
merupakan bagian dari persiapan mengajar,
yang biasanya dibuat dalam bentuk
model pembelajaran.
Sebelum membahas lebih jauh
tentang model pembelajaran, penulis
merasa perlu membedakan antara
pengertian strategi pembelajaran, pendekatan
pembelajaran, model pembelajaran,
metode pembelajaran, dan teknik
pembelajaran. Hal ini dimaksudkan
untuk mencegah adanya kesalahan penafsiran
di dalam membahas model
pembelajaran hakiki.
Pada pemahaman pembelajaran,
strategi pembelajaran diposisikan yang
paling luas artinya. Strategi
pembelajaran adalah suatu siasat melakukan kegiatan
pembelajaran yang bertujuan
mengubah suatu keadaan pembelajaran sebelumnya
menjadi keadaan pembelajaran yang
diharapkan. Untuk mengubah keadaan
pembelajaran tersebut dapat
ditempuh dengan berbagai pendekatan
pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran adalah suatu konsep atau prosedur yang
digunakan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang
ditandai dengan tercapainya
kompetensi tertentu oleh siswa sebagai hasil belajar.
Untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan diperlukan model pembelajaran.
Model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar yang digunakan sebagai
14
pedoman untuk mencapai kompetensi
tertentu. Pada tiap prosedur pembelajaran
dapat dipilih berbagai macam
metode pembelajaran yang relevan. Metode
pembelajaran adalah cara yang
digunakan dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Pada setiap metode
pembelajaran dapat dipilih berbagai macam
teknik pembelajaran yang relevan.
Teknik pembelajaran adalah cara yang
sistematis dalam melakukan suatu
kegiatan sebagai bagian dari proses
pembelajaran (Wardhani, 2004:11).
Setiap pelaksanaan kegiatan
pembelajaran harus diawali dengan suatu
rancangan pembelajaran yang
biasanya dibuat dalam bentuk model pembelajaran.
Salah satu tujuan dari penggunaan
model pembelajaran adalah untuk
meningkatkan kemampuan siswa
selama belajar (Joyce dan Weil, 1992:2).
Sementara itu Kutz (1991) berdasar
pengalamannya menyatakan bahwa: ”Tanpa
model pembelajaran yang nyata,
guru seringkali mengembangkan pola
pembelajaran yang hanya
didasarkan pada pengalaman masa lalu dan intuisinya
(pen.: bisikan hati).
Slavin (1997) menyatakan bahwa
belajar menurut konstruktivisme adalah
siswa sendiri yang harus aktif
dan mentransfer atau membangun pengetahuan
yang akan menjadi miliknya. Dalam
proses itu siswa mengecek dan
menyesuaikan pengetahuan baru
yang dipelajari dengan kerangka berpikir yang
telah mereka miliki. Konstruktivisme
beranggapan bahwa mengajar bukan
merupakan kegiatan memindah atau
mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Peran guru dalam proses
pembelajaran lebih dari mediator dan fasilitator.
15
Kondisi inilah yang sebenarnya
menuntut hadirnya model-model
pembelajaran aktif dalam
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Benih-benih pemikiran
ini sudah mulai tumbuh dan berkembang
bukan hanya di
dalam ide, tetapi berwujud di dunia riil. Pemikiran untuk
menghadirkan model pembelajaran
aktif dengan nusansa baru telah dilaksanakan
oleh beberapa pakar pendidikan,
yaitu pembelajaran yang dapat menciptakan
kegiatan belajar mengajar yang
bermutu dan berorientasi kepada keaktifan,
kreativitas, dan kemandirian
siswa. Atau dengan kata lain, pembelajaran aktif,
kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAKEM).
Beberapa model pembelajaran yang
dapat diterapkan di sekolah dasar
adalah:
Bagian-Bagian Tumbuhan
2.6.1 Akar
Tumbuhan biji memiliki akar. Akar ini memiliki peranan penting
untuk
kelangsungan hidup tumbuhan. Akar terdiri atas rambut atau bulu
akar
dan tudung akar. Bulu akar berfungsi untuk menyerap air dan
mineral
dari dalam tanah ke tumbuhan. Tudung akar berguna untuk melindungi
akar pada saat menembus tanah.
Ada dua jenis akar, yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar
serabut
adalah akar yang berukuran kecil-kecil yang tumbuh di pangkal
batang.
Akar seperti ini dimiliki oleh tumbuhan, seperti rumput, padi,
jagung,
tebu, dan bambu. Akar tunggang merupakan akar utama kelanjutan
dari
batang yang tumbuh lurus ke bawah, sedangkan akar-akar yang
lainnya
12
merupakan cabang dari akar tunggang. Contoh tanaman yang memiliki
akar tunggang, yaitu mangga, jeruk, tomat, durian.
Akar tunggang maupun akar serabut ada yang digunakan sebagai
tempat menyimpan cadangan makanan, contoh pada tanaman ketela
pohon, wortel, ubi jalar, dan lain-lain.
Gambar 3.2 Akar Tunggang dan Akar serabut
Dari uraian ini, fungsi akar adalah sebagai berikut.
a. Menunjang berdirinya tumbuhan.
b. Menyerap air dan mineral dari dalam tanah.
c. Menyimpan cadangan makanan.
d. Bernapas.
2.6.2 Batang
Tumbuhan selain memiliki akar juga memiliki batang. Pada umumnya
batang tumbuh menuju cahaya matahari sehingga batang tumbuhnya
berlawanan dengan akar. Air dari tanah akan masuk ke dalam tanaman
melalui akar, kemudian air akan diangkut dari akar ke daun melalui
batang sehingga daun tanaman akan segar.
Batang berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar
ke daun dan tunas. Pada batang, tumbuh tunas-tunas cabang dan
ranting. Daun, bunga, dan buah tumbuh di cabang dan ranting batang
tersebut. Ada juga daun, bunga, dan buah yang tumbuh pada batang.
Batang dapat dikelompokkan menjadi batang berkayu, batang rumput,
dan batang basah.
13
Batang tumbuhan dapat pula dikelompokkan menjadi batang
bercabang, lurus, dan berongga.
Kegunaan batang adalah sebagai berikut.
1. Pengangkut air dan mineral dari akar ke daun, buah, dan bunga.
2. Pengangkut zat makanan dari daun ke akar.
3. Tempat tumbuhnya daun, bunga, dan buah.
4. Tempat menyimpan cadangan makanan (seperti pada kentang dan
tebu).
2.6.3 Daun
Daun tumbuhan umumnya berwarna hijau karena di dalamnya terdapat
zat warna hijau daun atau klorofil. Zat warna hijau daun ini
yang
menyebabkan daun dapat mengabsorpsi energi cahaya dan
menghasilkan gula dalam proses fotosintesis. Jadi, tumbuhan yang
mengandung zat hijau daun dapat membuat makanan sendiri.
Gambar 3.3 Daun
2.6.4 Bunga
Tumbuhan berbiji selain memiliki akar, batang, dan daun juga
memiliki
bunga. Alam ini sangat indah dan nyaman jika tanaman sedang
berbunga. Bunga merupakan bagian yang penting bagi pembuahan.
Bunga memiliki warna yang beraneka ragam. Bunga juga ada yang
berbau dan tidak berbau. Bunga yang lengkap terdiri atas beberapa
bagian, yaitu: tangkai bunga, kelopak, mahkota, putik, dan benang
sari.
14
Fungsi masing-masing bagian adalah sebagai berikut.
Tangkai bunga merupakan penghubung batang dengan
bunga. Air
dan mineral dari akar sampai ke bunga melalui batang dan tangkai
bunga.
Kelopak bunga, berfungsi untuk membungkus
mahkota bunga
ketika bunga masih kuncup.
Mahkota bunga merupakan perhiasan bunga yang
berwarna indah,
berfungsi untuk menarik serangga.
Putik dan benang sari terletak pada mahkota
bunga. Putik
merupakan alat kelamin betina, sedangkan benang sari alat kelamin
jantan.
Fungsi utama bunga adalah untuk membentuk biji agar tanaman dapat
ditanam kembali sehingga keturunannya jadi
bertambah banyakyang memiliki nilai KKM yaitu 21 orang atau 58,3%
dari 36 orang siswa. Siswa yang berada di bawah KKM ada 10 orang siswa atau
27,7% dan sisanya 14 % memiliki nilai sama KKM ,dimana KKm mutu pelajaran IPA
semester 1 di MI Raudhatul Irfan 64,9. Selain itu ada 3 oarang yang seharusnya
sudah duduk di kelas V mereka tinggal kelas sewaktu di kelas I atau kelas II.
2. Tempat penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini diadakan di MI Raudhatul Irfan
yang berada di kampung cipetir Rt.01/Rw.02 Desa cikawung Kec.Tanjungsiang
Kabupaten Subang Jawa Barat. Dimana kebanyakan orang tua siswa bermata
pencaharian sebagai petani yang keadaan letak geograpis nya daerah persawahan
dan perkebunan yang memudahkan
penelitian untuk materi bagian-bagian tumbuhan ini.
BAB III
1. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Raudhatul Irfan yang jumlah
Siswa nya sebanyak 36 orang , terdiri dari 20 orang
siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan.Dari data ulangan IPA pada tes
jeda semester tahun 2013 yang baru saja dilaksanakan tercatat siswa untuk mengoptimalkan pencapaian
suatu tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
Fungi
media pendidikan atau alat peraga pada suatu pembelajaran dimaksudkan agar
komunikasi antara guru dan siswa dalam hal penyampaian pesan siswa lenih
memahami dan mengerti tentang konsep abstrak ipa yang disampaikan kepada siswa
jika sutu pembelajaran ditunjang dengan alat peraga.
3. Jenis dan Obyek Penelitian yaitu:
a. Observasi yaitu Pengamatan
atau observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap
suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan dan gagasan
yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Ilmu pengetahuan biologi
dan astronomi
mempunyai dasar sejarah dalam pengamatan oleh amatir. Di dalam penelitian,
observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman
suara
b. Pendekatan discovery atau pendekatan penemuan yang merupakan proses belajr
untuk menemukan sendiri pemecahan masalah yang dihadapi . Dalam kegiatan ini
siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri
sedangkan guru hanya memberikan bimbingan.
(pengertian wawancara)
4. Teknik Analisa Data
Tehnik analisa data yaitu : melalui pengumpulan data melalui
: Test tulis,wawancara,hasil penilaian akhir semester (raport) maupun nilai KKM
yang telah ditentukan.(cari dari
instrument)
G. JADWAL PENELITIAN
Langkah –langkah yang dilakukan dalam penelitian
tindakan kelas di kelas IV MI RAUDHATUL IRFAN dengan materi bagian-bagian
tumbuhan dan fungsinya adalah sebagai berikut :
1.
Rencana
Siklus I
a. mengondisikan siswa pada situasi
pembelajaran
b. menyampaikan tujuan
c. menjelaskan langkah–langkah
pembelajaran
d. mengaitkan pelajaran yang lalu
dengan yang materi yang akan diajarkan
e. Dengan mengamati gambar jenis
jenis akar, siswa dan guru mengadakan tanya jawab
tentang bagian–bagian tumbuhan
f. membimbing diskusi kelompok mengenai
bagian-bagian akar dan fungsinya.
g.membimbing
pengamatan siswa dalam diskusi tentang jenis- jenis akar dan
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan jenis akarnya.
h.
menyimpulkan pelajaran
i. mengadakan post tes
Siklus II
a.
mengondisikan siswa pada situasi pembelajaran
b.
menyampaikan tujuan
c
menjelaskan langkah – langkah pembelajaran
d
mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan
akan diajarkan
e.
dengan mengamati gambar jenis jenis akar, siswa dan guru mengadakan tanya
jawab tentang bagian – bagian tumbuhan
f.
membimbing diskusi kelompok mengenai bagian - bagian akar dan
fungsinya.
g.
membimbing pengamatan langsung siswa dalam diskusi tentang jenis –
jenis akar dan mengelompokkan tumbuhan berdasarkan jenis akarnya.
h.
menyimpulkan pelajaran
i.
mengadakan post tes
Siklus
III
a.
mengondisikan siswa pada situasi pembelajaran
b.
menyampaikan tujuan
c.
menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
d.
mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan akan
diajarkan
e. dengan mengamati gambar jenis
jenis akar, siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang bagian-bagian
tumbuhan
f. membimbing diskusi kelompok
mengenai bagian - bagian akar dan fungsinya.
g. membimbing pengamatan
langsung siswa dalam diskusi tentang jenis-jenis akar dan
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan jenis akarnya.
h. menyimpulkan pelajaran
i. mengadakan post tes
2.
Pelaksanaan Penelitian
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan rencana yang telah disusun
b. melakukan pengamatan terhadap
proses pembelajaran siswa.
c. Melakukan tindakan khusus kepada
siswa yang memerlukan bimbingan.
3.
Melakukan Pengumpulan Data
a. Mencatat nilai evaluasi siswa
b. mencatat hasil pengamatan terhadap sikap siswa
c. menganalisis hasil pembelajaran
e Melakukan refleksi terhadaphasil analisis tindakan.
4. Refleksi
a) Siklus I
Siswa belum semuanya memperhatikan
penjelasan guru ketika guru sedang menjelaskan, siswa juga belum seluruhnya
aktif dalam kerja kelompok/ diskusi, tercatat juga siswa kurang mengerti
terhadap maksud kalimat atau bahasa yang diucapkan guru. Hal ini disebabkan
guru kurang menggunakan contoh/ ilustrasi dan penekanan serta alat peraga yang
menarik, guru juga tidak memberikan tugas secara individu dalam diskusi/ kerja
kelompok, juga guru kurang memberi penekanan-penekanan terhadap kata baru atau
kata kunci yang menjadi permasalahan.
b) Siklus II
Siswa sudah mulai memperhatikan apa
yang dijelaskan oleh guru, siswa juga mulai aktif berkomunikasi dengan anggota
kelompoknya dan mencatat hasil diskusi secara individual, tetapi para siswa
kurang aktif ketika diskusi klasikal atau menanggapi kelompok lain ketika
presentasi di depan kelas. Namun ada perkembangan yang lebih baik, siswa mulai
mengerti bahasa yang dimaksud seperti, bagian-bagian, jenis-jenis, fungsi,
bahwa kata-kata tersebut mengandung arti dan maksud yang berbeda.
c)
Siklus
III
Siswa mulai menunjukkan perkembangan
yang lebih baik dari pembelajaran sebelumnya. Siswa sudah aktif memperhatikan
penjelasan guru, aktif berdiskusi dan memahami kata kunci dalam
pokok bahasan yang menjadi
tujuan pembelajarannya. Siswa lebih respon dalam diskusi
kelas/ presentasi ataupun tanya jawab. Hal ini disebabkan karena guru sudah
menggunakan metode dan alat peraga yang sesuai , serta cara menjelaskan
dan membimbing diskusi kecil dengan lebih intensif. Walau pada tes akhir ada
saja siswa yang mau menyontek dari temannya tapi segera bisa diatasi dengan
cara mendekati dan diberi teguran.
PROPOSAL
USULAN
PERMOHONAN
BANTUWANDANA PAMERAN
DIKELAS
…………………………………………………………………...............
I
I
I
I
ALAMAT
.SEKOLAH ……………………………………..
HALAMAN
kalimat .kalimat PERTAMA .TULIS
JUDULNAMA INTANSI HARUS dengan hurup besar lalu tulis alamat sekolah dengan
hurup kecil .sudah ituh garis bawah nya lalu buwat lagih
No………………………………
lampiran
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
prihal
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
lalu kalimat 2permohonan perkataan yang baik