BAB I
PENDAHULUAN
l.l. Latar Belakang
Praktek Kerja Indutri (PRAKERIN)
adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari
sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara programpendidikan
di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja
langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional.
Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur
utama yaitu ihnu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik
dapat dipelajari dan dikgasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat
tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung
pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Melalui
Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang professional
tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan
dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industi.
Tanpa diadakannya Peadidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun
ke dunia industri karena kita belunn mengetahui situasi dan kondisi lingkungan
kerja.
Ada beberapa peraturan tentang
Paktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan putusan Menteri. Adapun peraturan Praktek
Kerja Industi (PRAKERIN)
Adalah
sebagai berikut:
1.
Tercantum pada UU. No. 2 tahun 1989
tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan peseta didik melalui
kegiataan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang.
2.
Peraturan pemerintah No. 39 tahun 1992
tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional; serta
3.
Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang
Ktryikulum SMK yang berisi bahwa
"Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu
Pendidikan didalam sekolah dan Pendidikan diluar sekolah".
1.2. Tujuan
Tujuan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut :
1.
Diharapkan dapat menambah wawa$an dan
pengetahuan yang berharga dan memperoleh masukan serta umpan batik guna
mernperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di
lapangan.
2.
Meningkatkan pengetahuan siswa pada
aspek-aspek usaha ayng professional dalam lapangan kerja antara lain struktur
organisasi, jenjang karir dan teknik.
3.
Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri I Sentani.
4.
Mengimplotasikan antara pendidikan
disekolah dan diluar sekolah.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari Praktek Kerja
Induski (PRAKERIN) manfaatya adalah sebagai berikut :
1. Dapat
mengenali suatu pekerjaan indusfri dilapangan sehingga setelah selesai dari
Sekolah Menengah Kejunran (SMK) Bina Nusantaxa dan terjun kelapangan kerja
industri dapat manandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
2. Dapat
menambah keterampilan dan walffiNan dalam dunia usatra yang professional dan
handal.
3. Untuk
mengasa keterarrpilan yang telatr diberikan disekolah dan juga sesuai dengan
Visi dan Misi Sekolah
BAB
II
LAPORAN
PRAKERIN
2.1
Pelaksanaan
Prakerin
1)
Waktu
dan Tempat Pelaksanaan Prakerin
Prakerin ini
dilaksanakan di bengkel yang bernama MEDIA SEKAR WANGI, selama Tiga bulan dari
tanggal 4 Januari 2011 sampai tanggal 3 April 20ll.
2)
Sejarah
Berdirinya Perusahaan
Perusahaan
Medal Sekarwangi didirikan didirikan tahun 1947 sebagai perusahan bus antar
kota. Jakarta padra zaman Gubernur Ali Sadikin awal tahun 1970-an mendapat
bantuan ratusan bus Dodge dari Amerika (US AID) untuk angkutan kotanya, dengan
syarat operatomya harus swasta.Maka dibentuklah beberapa perusahaan swasta,
antara tain SMS, Bone Raya, Merantama Medal Sekarwangi (dalamkota jakarta) dan
Pelita Mas Jaya. Tahun 19'19 armada Dodge-nya ata 292 unit. Pada tahun 1985,
Menteri Perhubungan kita waktu itu bapak Roesmin Noerjadin mengeluarkan SK yang
intinya melebur Medal Sekarwangi kedalam PPD (Perusahaan Pengangkutan
Djakarta). Setelah itu manajemen Medal Sekarwangi fokus kepada bis AKAP
Sumedang-Jakarta, perusahaan container "Medalina", bengkel
"Hobina",tani "Sri Medali" dan perusaham0 keluarga lainnya.
PT.Medal Sekarwangi ini didirikan oleh alm.H. Atang Sobandi,dan hingga kini
masih eksis di dunia transportasi bis yang di kelola oleh anak dan
Cucunya.
3)
Struktur
Organsasi
2.2. Pembahasan Materi
1)
Jenis-jenis Sistem Penggerak Kendaraan
Kendaraan dapat berjalar/ bergerak karena ada sistem yang memindahkan ternga/
mornen/ putaran dari mesin ke roda-roda. Kendaraan ditinjau dari sistem
pemindah tenaganya dikelompokkan menjadi beberapa tipe/jenis, yaitu:
a) Front Engine Rear Drive (FR)
Kendaraan dengan
mesin di depan dan menggerakkan roda belakang dinarrrakan trpe Front Engine Rear Driue (FR).
Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi
(transmission), drive haft/ propeller
shaft, differential, rear axle dan roda (wheel)
Gambar
1.
Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe FR
b) Frortt Engine Front Drive (FF)
Kendaraan
dengan mesin di depan dan menggerakkan roda depan dinamakan tipe Front Engine
Frant Drive (FF). Komponen-komponen sistem pemindatr tenaga rneliputi : kopling
(ctuteh), transmisi /fiansmission/, differential, front axle danroda (wheel).
Gambar 2.
Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe FF
c)
Rear Engine Rear Drive (RR)
Kendaraan
dengan mesin di belakang dan menggerakkan roda belakang dinamakan tipe Rear
Engine Rear Drive (RR). Pemindah tenaga kendaraan tipe ini sama dengan tipe
Front Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga
meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmissions), dffirential, rear acle
dan roda (wheel)
d)
Four Wheel Drive (FWD)
Kendaraan
{engan mesin menggerakkan roda depan dan roda belakang dinamakan tipe Four
Wheel Drive atav All Wheel Drive (FWD atau 4WD atau AWD). Komponen-komponen
sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi (transmission),
transfer, dan terbagi meqiadi dua. Pertama ke front drive shafi (front
propeller shafi), front dffirential, front axle dan roda depan (front whee[),
sedangkan yang kedua ke rear drive shaft, rear dffirential, rear axle dan roda
belakang (reor whee).
Gambar
3.
Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe FWD
Pada
modul ini drive shaft yang akan dibahas adalah poros propeller dan poros penggerak roda
(axle) baik front axle maupun rear axle. Poros propeller dibahas pada kegiatan I ini, sedangkan
axle dibahasPada kegiatan 2.
2) Propeller Shaft
Pada kendaraan tipe FR (front engine
rear drive) dan FWD/AWD (four wheel drive), untuk memindahkan tenaga mesin dari
transmisi ke dffirential, diperlukan propeller shoft atau sering juga disebut
sebagai drive shaft. Panjang pendeknya propeller shaft tergantung dari panjang
kendaraan. Pada kendaraan yang panjang, propeller dibagi menjadi beberapa
bagian untuk menjamin supaya tetap dapat bekerja dengan baik.
Suspensi kendaraan mengakibatkan posisi
dffirential selalu berubah-ubah terhadap transmisi, sehingga propeller harus
dapat menyesuaikan perubahan sudut dan perubahan jarak, agar tetap mampu
meneruskan putaran dengan lancar. Mekanisme atau komponen tersebut adalah
universal joint atau sering disebut U-joint.
Gambar
4.
Bentuk- bentuk propeller shaft
Propeller shafi pada umumnya terbuat
dari pipa besi, karena profil pipa lebih tahan terhadap puntiran
3) Universal joint
Kondisi jalan mernpengaruhi kerja
suspensi dan berakibat pada posisi dffirential selalu berubah-ubah terhadap
hansmisi. Universal joint dipakai untuk mengatasi kondisi tersebut agar poros
selalu dapat berputar dengan lancar, sehingga
universal joint harus mempunyai syarat : dapat mengurangiresiko kerusakan
propeller.saat poros bergerak naik/ tuun, tidak berisik atau berputar dengan
lembut, konstruksinya sederhana dan tidak mudatr rusak. Dilihat dari
konstruksinya, universal joint dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:
a)
Hook Joint
Gambar
5.
Konstnrksi Hook Joint
Pada umumnya poros
propeller menggunakan konstnrksi tipe ini, karena selain konstruksinya yang sederhana
tipe ini juga berfrrngsi secara akurat dan konstan. Konstruksi hook joint
adalah seperti gb. 5 di atas. Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup
type dan solid bearing c-up type. Pada tipe shell beoring cap universal joint
tidak bisa dibongkar sedangf,an pada tipe salid bearing cup bisa dibongkar.
Ilustrasi konstruksi kedua tipe universal joint tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar
7.
Konstnrksi hook joint tipe solid bearing cup
b) Flexible Joint
Gambar
8.
Konstruksi Flexible Joint
Konstruksi dari universal joint
model flexible joint dapat dilihat pada gambar 7 di atas. Model ini mempunyai
keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidak memerlukan minyal/ grease.
c)
Trunion Joint
Model ini berusaha menggabungkan
tipe hook joint dan slip joint, ruImun
hasilnya masih dibawah slip joint sendiri, sehingga jarang digunakan. konstruksinya
dapat dilihat pada gambar 8 di bawah ini.
Gambar
9.
Konstruksi Trunion Joint
d)
Uniform Velocity Joint
Model ini dapat membuat
kecepatan sudut yang lebih baik, sehingga dapat mengurrmgi getaran dan suara
bising. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar 9 di bawah ini.
Gambar 10. Konstruksi Uniform Velocity Joint
e)
Slip Joint
Bagian ujung propeller yang dihubungkan
dengan poros out-put transmisi terdapat alur-alur untuk pemasangan slip joint.
Hal ini memungkinkan panjangnya propeller shaft sesuai dengan jarak output transmisi
dengan dffirentiaL Konstruksinya dapat dilihat pada gambar
10 di bawah ini.
Gambar
11.
Konstruksi Slip Joint
4) Center Bearing
Merupakan unit yang
dipasang pada ujung propeller shaft depan (intermediate shaft) dan menempel
pada body melalui bracket. Center bearing berfungsi sebagai tumpuan afllrr:a
pada poros propeller yang paldang (3-ioint type) untuk mengurangi kemungkinan
poros propeller melengkung/ bengkok, untuk meredam bunyi dan getaran pada saat
propeller shaft bekerja.
Gambar
12.
Konstruksi Center Bearing
5)
Pemeriksaan,
Servis dan Perbaikan Propeller Shaft, Universal Joint dan Center Bearing
Perawatan yang dilalcukan pada propeller
shaft adalah memberikan
pelumasan
dengan grease pada universal joint.
Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah
suatu kerusakan atau untuk memastikan penyebab suatu keusakan. Pemeriksaan
pencegahan atau perawatan dilaksanakan secara berkala dan rutin unttrk
memeriksa/menjaga kondisi komponen dan kerjanya. Sedang pemeriksaan guna
memastikan penyebab kerusakan harus dilakukan dengan betul-betul cermat dan
perlu analisa kasus dan perlu pemeriksaan komponen dengan urutan yang cepat, tepat
dan benar.
Berikut dicontohkan, diagram analisa dan
trrutan pemeriksaan:
a)
Bunyi dari propeller shaft
Pemeriksaan
terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan kecermatan yang
tinggi, karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang komplek sehingga
kalau tidak cermat sering terkecoh pada bunyi-btrnyi yang lain.
b)
Getaran dari propeller shaft
Pemeriksaan
terhadap getaran dan bunyi padapropeller shaft harus dilaksanakan secara teliti
dan cefinat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin pada
posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati
getaran dan bunyi daripropeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi
dari propeller shaft maka lalnrkan pemeriksaan baut- baut pengikat dan atau
lepaskan trnit propeller dan lakukan pemeriksaan komponen.
Gambar
13.
Bagian-bagian poros propeller
Pemeriksaan
komponen dilakukan dengan melepas unit propeller, yakni dengan melepas baut
pengikat flange yoke ke dffirential dan melepaskan center bearing (pada
propeller 3 joint). Setelah propeller terlepas lakukan pemeriksaan :
a) Kebengkokan poros
propeller depan dan belakang. Dengan menggunakan V-blok dan dial tester
indikator ukurlah run-out poros (kebengkokan). Run-out mtx. :0,8 m m
Gambar
14.
Pemeriksaan kebengkokan poros propeller
(2)
Keausan dan kekocakan bantalan spider.
Putar spider dan
pastikan bahwa tidak ada hambatan saat berputar. Periksa juga kebebasan aksial
spider bearing oleh putaran yoke ketika tertahan poros dengan kuat. Kebebasan
axial max. 0.05 mm.
Gambar 15.
Pemeriksaan keausan dan kekocakan bantalan spider
(3) Periksa
clearance antara universal joint spider dan needle roller bearing
Gambar 16.
Pengukuran clearance
(4)
Keausan dan kerusakan center support bearing Periksalah batrwa bearing dapat
berpukr dengan bebas tanpa hambatan namun tidak longgar/ goyang/ kocak.
Gambar
17.
Pemeriksaan keausan center support bearing
(5)
Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke
Latarkan pengamatan secara visual
terhadap kondisi spline. Lalarkan pengujian dengan memasangkan sleeve yoke ke
poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur (axial).
Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan tetapi bisa bergerak
maju-mundur dengan lancar.
Gambar
18.
Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke
(6) Pemeriksaan keausan alur-alur ujung
propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller belakang. Menggunakan
metode yang sama dengan di atas lakukan pengecekan alur-alur ujung propeller
depan terhadap flange mauprm yoke propeller belakang
Gambar
19.
Pemeriksaan keausan alur-alur ujung ptopeller
(7) Pemeriksaan karet bushing maupun
penutup debu pada center berning.
Lakukan pengamatan terhadap kondisi
karet bushing maupun karet penutup debu pada center bearing.
(8) Perneriksaan keseimbangan/ balance
poros propeller. Menggunakan alat khusus (roller instrument) lakukan pengecekan
ketidak seimbangan poros propeller. Bila ditemukan tidak seimbang (unbalance)
maka lakukan balancing dengan memasang bobot pemberat tertentu.
Setelah
pempriksaan dan penyebab kesalahan atau kerusakan ditemukan maka segera dilakukan
perbaikan atau penggantian dengan pembongkaran. Pada saat sebelum melakukan
pembongkaran poros propeller sebaiknya diberikan tanda pada bagian-bagian yang berpasangan.
Pemasangan poros propeller setelah dilakukan pembongkaran harus memperhatikan tanda-tanda
yang telah dibuat atau dengan memperhatikan pola pemasangan poros propeller
yang terdapat pada buku manual dari kendaraan tersebut.
Gambar 22.
Tanda pemasangan yang harus diperhatikan
6)
Penggantian
Spider Bearing
Setelah
dilakukan pemberian tanda pada beberapa tempat, maka langkah-langkah
pembongkaran dimulai dengan prosedur sebagai berikut :
a)
Pukul perlahanJahan bearing outer race dan keluarkan keempat snap ring
dari tempahrya. Pada beberapa tipe yang menggunakan
lock plate,
lepaskan lock plate.
b)
Tekan keluar bearing dari tempatnya
dengan menggunakan SST, atau dengan alat penekan (mesin/ alat press).
c)
Jepitlah bearing outer race pada ragum
dan pukul propeller shaft. Lepaskan bearing pada sisi lainnya dengan prosedur
yang sama.
d) Pasangkan
dua outer race bearing yang telah dilepas ke spider sebagai tumpuan penekanan
dan dengan menggunakan SST tekan keluar bearing dari yoke.
e)
Jepitlah bearing outer race pada ragum
dan pukul propeller shaft. Lepaskan bearing pada sisi lainnya dengan prosedur
yang sama.
Gambar 27.
Melepas sprder bearing
Setelah pembongkaran,
maka pasangkan kembali dengan spider bearing yang baru dengan prosedur sebagai
berikut :
(1) Berilah
pelumas secukupnya saja dengan pelumas khusus pada spider dan bearing-nya.
(2) Tepatkan
tanda pada yoke (u-joint)
(3) Pasangkan
spider bearing yang baru ke dalam yoke dengan menggunakan SST.
(4) Setel
masing-masing bearing sehingga celah snap ring pada maksimum dan lebarnya sama.
(5) Pasangkan
snap ring dengan ketebalan yang sama dengan kebebasan a:rial max 0.05 mm.
Jangan menggunakan snap ring bekas.
(6) Pukul
yoke hingga tidak terdapat celatr antara bearing bagian luar dengan snap ring.
(7) Periksa
dan pastikan spider bearing dapat bergerak dengan lembut. Kebebasan urial
maksimal0.05 mm.
(8) Pasangkan
spider.bearing pada sisi yang lain dengan prosedur yang sama sebagaimana
diganrbarkao di atas dengan memperhatikan tanda yang telah dibuat.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Pada Praktek Kerja
Induatri (PRAKERIN) ini penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
di Bengkel Media Sekar Wangi yang berlokasi di Sumedang. Penulis memfokuskan
materi pada POROS PENGGERAK RODA, hal ini perlu dilakukan karena materi pada
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) sangat banyak sehingga mamfokuskan hanya pada
satu bidang.
Praktek Kerja Induatri
(PRAKERIN) sangat bermanfaat bagi penulis, karena panulis dapat
mengimplementasikan atau mempraktekan teori yang didapatkan dari sekolatr
dilapangan dengan kondisi yang sebenamya, dan menambah wawasan penulis tentang
dunia kerja.
Semoga laporan ini
dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan
termasuk pihak sekolah.
3.2.
Saran
(1) Kepada
pihak sekolah, agr lebih memperhatikan siswa untuk penempatan lokasi Praktek
Kerja Induatri (PRAKERI'Q dimasa yang akan datang, dg{ sesuai dengan bidang
keahlian siswa
(2) Kepada
pihak perusahaan atau bengkel agar dapat membagi ilmu kepada siswa yang
melaksanakan Praktek Kerja Induati (PRAKERIN) di
Perusahaannya atau di BengftelnYa
Perusahaannya atau di BengftelnYa
(3) Kepada
para siswa yang akan mengadakan Praktek Keda Indstrii (PRAKERIN) yang akan
datang, agar malaksanakan Praktek Kerja Indstri (PRAKERINI) ini dengan
sungguh-sunggUh supaya dapat ilmuyang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Amim (1994). Training
Manual Drive Truin Group, Jakarta : Penerbit PT' Toyota -Astra Motor.
Amim (tt\. Step 2
Mateti Pelaiaran Chassis Group, Jakarta : Penerbit PT' Toyota -Astra Motor.
Anonim (2004). N-Step
Step 2 Chasis Training Materials Text, Jakarta : Penerbit PT. NISSAN.
Anonim (2003). Training
Textbook'Technieian's 82, Jakarta : Penerbit PT' HINO MOTORS SALES INDONESIA.
Karim Nice (2000). How
Dilferential work, www. howstuffirorks.com
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan
Praktek Kerja Industi (PRAKERIN) ini di ajukan sebagai bukti kegiatan di industi
selama kurang lebih tiga bulan mulai Tanggal 07 Januari 2013 sampai dengan 30 Maret 2013. Laporan ini di buat dan disahkan
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan bentuk
pertanggung jawaban siswa terhadap pihak sekolah dan pihak Perusahaan.
Penulis
RIZKI A.
Disetujui
dan disahkan oleh
Kepala Program TKR
SMK KARYA UTAMA
DIDI KOSWARA
|
Pembimbing
DENDEN
|
Mengetahui,
Kepala Sekolath
SMK KARYA UTAMA
Drs. TATANG.
M.Si.
NIP. 19670520199903 1002
KATA PENGAITTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas campur tangan-Nya sehingga penyu$man laporan Praktek Kerja tndustri
(PRAKERIN) ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan laporan ini sebagai bukti
untuk memenuhi bahwa penulis telah melaksanakan Praktek Kerja industi
(PRAKERIN) dengan baik.
Penyusunan
laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERII\$ ini adalah salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dan untuk pengganti nilai raport Kelas XI
semerter akhir. Laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan
dan menyelesaikan Praktek Kerja Industri di Bengkel PO. MEDAL SEKAR WANGI MINI
Dengan ini penulis bertima kasih kepada
kepala Bengkel yang selama kurang lebih 3 bulan ioi telah memberikan kesempatan
untuk melaksanakan praktek kerja industri (PRAKERIN). Laporan ini dapat terbuat
dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak panbimbing dari pihak sekolah
maupun pihak instansi, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Kepala sekolah SMK KARYA UTAMA Drs.
Tatang, M.Si.
2.
H. Adang, selaku Ketua jurusan.
3.
Pimpinan Bengkel Pak Den-den.
4.
Guru Pembimbing Pak Didi.
|
Akhir dari kesempatan ini penulis menympaikan terimakasih kepada smua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini tersebut.
Subangg
April 2011
Penulis
|
DAFTAR
ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA
PENGANTAR.....................................................................................
i
DAFTAR ISI...................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...................................................................
1
1.2 Tujuan................................................................................
2
1.3 Manfaat..............................................................................
3
BAB
II LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI (PRAKERIN)
2.1
Pelaksanaan Prakerin..........................................................
4
2.2
Pembahasan Materi.............................................................
5
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................
22
3.2 Saran..................................................................................
22
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
|
LAPORAN
PRAKTEK KERJA
INDUSTRY (PRAKERIN)
DI
PO MEDAL SEKAR WANGI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mengikuti Ujuan Akhir Sekolah (UAS) dan bentuk pertanggungjawaban siswa
terhadap pijak sekolah dan pihak Perusahaan
Disusun Oleh:
Nama :
NISN :
Prograk keahlian :
Tehnik Kendaraan Ringan
PEMERINTAH
KABUPATEN SUBANG
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN SUBANG
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN KARYA UTAMA
TAHUN PELAJARAN
2011
Jl. Samoga Desa Ciptaraya Kabupaten
Subang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar