Daftar Blog Saya

Kamis, 18 April 2013

Laporan Prakerin SMK

BAB I
PENDAHULUAN


l.l. Latar Belakang
Praktek Kerja Indutri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk  penyelenggaraan dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara programpendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ihnu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikgasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang professional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industi. Tanpa diadakannya Peadidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke dunia industri karena kita belunn mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Ada beberapa peraturan tentang Paktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan putusan Menteri. Adapun peraturan Praktek Kerja Industi (PRAKERIN)


Adalah sebagai berikut:
1.        Tercantum pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan peseta didik melalui kegiataan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
2.        Peraturan pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional; serta
3.        Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Ktryikulum SMK yang berisi bahwa  "Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu Pendidikan didalam sekolah dan Pendidikan diluar sekolah".

1.2. Tujuan
Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut :
1.        Diharapkan dapat menambah wawa$an dan pengetahuan yang berharga dan memperoleh masukan serta umpan batik guna mernperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.
2.         Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha ayng professional dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang karir dan teknik.
3.         Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Sentani.
4.        Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.




1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Induski (PRAKERIN) manfaatya adalah sebagai berikut :
1.      Dapat mengenali suatu pekerjaan indusfri dilapangan sehingga setelah selesai dari Sekolah Menengah Kejunran (SMK) Bina Nusantaxa dan terjun kelapangan kerja industri dapat manandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
2.      Dapat menambah keterampilan dan walffiNan dalam dunia usatra yang professional dan handal.
3.      Untuk mengasa keterarrpilan yang telatr diberikan disekolah dan juga sesuai dengan Visi dan Misi Sekolah


BAB II
LAPORAN PRAKERIN

2.1         Pelaksanaan Prakerin
1)        Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin
Prakerin ini dilaksanakan di bengkel yang bernama MEDIA SEKAR WANGI, selama Tiga bulan dari tanggal 4 Januari 2011 sampai tanggal 3 April 20ll.
2)        Sejarah Berdirinya Perusahaan
Perusahaan Medal Sekarwangi didirikan didirikan tahun 1947 sebagai perusahan bus antar kota. Jakarta padra zaman Gubernur Ali Sadikin awal tahun 1970-an mendapat bantuan ratusan bus Dodge dari Amerika (US AID) untuk angkutan kotanya, dengan syarat operatomya harus swasta.Maka dibentuklah beberapa perusahaan swasta, antara tain SMS, Bone Raya, Merantama Medal Sekarwangi (dalamkota jakarta) dan Pelita Mas Jaya. Tahun 19'19 armada Dodge-nya ata 292 unit. Pada tahun 1985, Menteri Perhubungan kita waktu itu bapak Roesmin Noerjadin mengeluarkan SK yang intinya melebur Medal Sekarwangi kedalam PPD (Perusahaan Pengangkutan Djakarta). Setelah itu manajemen Medal Sekarwangi fokus kepada bis AKAP Sumedang-Jakarta, perusahaan container "Medalina", bengkel "Hobina",tani "Sri Medali" dan perusaham0 keluarga lainnya. PT.Medal Sekarwangi ini didirikan oleh alm.H. Atang Sobandi,dan hingga kini masih eksis di dunia transportasi bis yang di kelola oleh anak dan
Cucunya.








3)      Struktur Organsasi


 









2.2.   Pembahasan Materi
1)      Jenis-jenis Sistem Penggerak Kendaraan Kendaraan dapat berjalar/ bergerak karena ada sistem yang memindahkan ternga/ mornen/ putaran dari mesin ke roda-roda. Kendaraan ditinjau dari sistem pemindah tenaganya dikelompokkan menjadi beberapa tipe/jenis, yaitu:
     a) Front Engine Rear Drive (FR)


Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda belakang  dinarrrakan trpe Front Engine Rear Driue (FR). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), drive haft/ propeller shaft, differential, rear axle dan roda (wheel)


 







Gambar 1. Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe FR
b)  Frortt Engine Front  Drive (FF)
Kendaraan dengan mesin di depan dan menggerakkan roda depan dinamakan tipe Front Engine Frant Drive (FF). Komponen-komponen sistem pemindatr tenaga rneliputi : kopling (ctuteh), transmisi /fiansmission/, differential, front axle danroda (wheel).


 






Gambar 2. Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe FF
c) Rear Engine Rear Drive (RR)
Kendaraan dengan mesin di belakang dan menggerakkan roda belakang dinamakan tipe Rear Engine Rear Drive (RR). Pemindah tenaga kendaraan tipe ini sama dengan tipe Front Engine Front Drive (FF). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmissions), dffirential, rear acle dan roda (wheel)
d) Four Wheel Drive (FWD)
Kendaraan {engan mesin menggerakkan roda depan dan roda belakang dinamakan tipe Four Wheel Drive atav All Wheel Drive (FWD atau 4WD atau AWD). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi (transmission), transfer, dan terbagi meqiadi dua. Pertama ke front drive shafi (front propeller shafi), front dffirential, front axle dan roda depan (front whee[), sedangkan yang kedua ke rear drive shaft, rear dffirential, rear axle dan roda belakang (reor whee).
 






Gambar 3. Sistem pemindah tenaga pada kendaraan tipe FWD
Pada modul ini drive shaft yang akan dibahas adalah  poros propeller dan poros penggerak roda (axle) baik front axle maupun rear axle. Poros  propeller dibahas pada kegiatan I ini, sedangkan axle dibahasPada kegiatan 2.
2) Propeller Shaft
Pada kendaraan tipe FR (front engine rear drive) dan FWD/AWD (four wheel drive), untuk memindahkan tenaga mesin dari transmisi ke dffirential, diperlukan propeller shoft atau sering juga disebut sebagai drive shaft. Panjang pendeknya propeller shaft tergantung dari panjang kendaraan. Pada kendaraan yang panjang, propeller dibagi menjadi beberapa bagian untuk menjamin supaya tetap dapat bekerja dengan baik.
Suspensi kendaraan mengakibatkan posisi dffirential selalu berubah-ubah terhadap transmisi, sehingga propeller harus dapat menyesuaikan perubahan sudut dan perubahan jarak, agar tetap mampu meneruskan putaran dengan lancar. Mekanisme atau komponen tersebut adalah universal joint atau sering disebut U-joint.
 







Gambar 4. Bentuk- bentuk propeller shaft
Propeller shafi pada umumnya terbuat dari pipa besi, karena profil pipa lebih tahan terhadap puntiran
3) Universal joint
Kondisi jalan mernpengaruhi kerja suspensi dan berakibat pada posisi dffirential selalu berubah-ubah terhadap hansmisi. Universal joint dipakai untuk mengatasi kondisi tersebut agar poros selalu dapat berputar dengan lancar,  sehingga universal joint harus mempunyai syarat : dapat mengurangiresiko kerusakan propeller.saat poros bergerak naik/ tuun, tidak berisik atau berputar dengan lembut, konstruksinya sederhana dan tidak mudatr rusak. Dilihat dari konstruksinya, universal joint dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:
a) Hook Joint


 




Gambar 5. Konstnrksi Hook Joint
Pada umumnya poros propeller menggunakan konstnrksi tipe ini, karena selain konstruksinya yang sederhana tipe ini juga berfrrngsi secara akurat dan konstan. Konstruksi hook joint adalah seperti gb. 5 di atas. Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup type dan solid bearing c-up type. Pada tipe shell beoring cap universal joint tidak bisa dibongkar sedangf,an pada tipe salid bearing cup bisa dibongkar. Ilustrasi konstruksi kedua tipe universal joint tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:




                                


 




Gambar 7. Konstnrksi hook joint tipe solid bearing cup
b) Flexible Joint




Gambar 8. Konstruksi Flexible Joint
            Konstruksi dari universal joint model flexible joint dapat dilihat pada gambar 7 di atas. Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidak memerlukan minyal/ grease.
c) Trunion Joint
            Model ini berusaha menggabungkan tipe hook joint dan slip joint,  ruImun hasilnya masih dibawah slip joint sendiri, sehingga jarang digunakan. konstruksinya dapat dilihat pada gambar 8 di bawah ini.



 







Gambar 9. Konstruksi Trunion Joint
d) Uniform Velocity Joint
Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik, sehingga dapat mengurrmgi getaran dan suara bising. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar 9 di bawah ini.





Gambar 10. Konstruksi Uniform Velocity Joint
e) Slip Joint
Bagian ujung propeller yang dihubungkan dengan poros out-put transmisi terdapat alur-alur untuk pemasangan slip joint. Hal ini memungkinkan panjangnya propeller shaft sesuai dengan jarak output transmisi dengan dffirentiaL Konstruksinya dapat dilihat pada gambar

10 di bawah ini.





Gambar 11. Konstruksi Slip Joint
4) Center Bearing
Merupakan unit yang dipasang pada ujung propeller shaft depan (intermediate shaft) dan menempel pada body melalui bracket. Center bearing berfungsi sebagai tumpuan afllrr:a pada poros propeller yang paldang (3-ioint type) untuk mengurangi kemungkinan poros propeller melengkung/ bengkok, untuk meredam bunyi dan getaran pada saat propeller shaft bekerja.





Gambar 12. Konstruksi Center Bearing
5)        Pemeriksaan, Servis dan Perbaikan Propeller Shaft, Universal Joint dan Center Bearing
Perawatan yang dilalcukan pada propeller shaft adalah memberikan
pelumasan dengan grease pada universal joint.
Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah suatu kerusakan atau untuk memastikan penyebab suatu keusakan. Pemeriksaan pencegahan atau perawatan dilaksanakan secara berkala dan rutin unttrk memeriksa/menjaga kondisi komponen dan kerjanya. Sedang pemeriksaan guna memastikan penyebab kerusakan harus dilakukan dengan betul-betul cermat dan perlu analisa kasus dan perlu pemeriksaan komponen dengan urutan yang cepat, tepat dan benar.
Berikut dicontohkan, diagram analisa dan trrutan pemeriksaan:
a) Bunyi dari propeller shaft
Pemeriksaan terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan kecermatan yang tinggi, karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang komplek sehingga kalau tidak cermat sering terkecoh pada bunyi-btrnyi yang lain.
b) Getaran dari propeller shaft
Pemeriksaan terhadap getaran dan bunyi padapropeller shaft harus dilaksanakan secara teliti dan cefinat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati getaran dan bunyi daripropeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari propeller shaft maka lalnrkan pemeriksaan baut- baut pengikat dan atau lepaskan trnit propeller dan lakukan pemeriksaan komponen.



 










Gambar 13. Bagian-bagian poros propeller
Pemeriksaan komponen dilakukan dengan melepas unit propeller, yakni dengan melepas baut pengikat flange yoke ke dffirential dan melepaskan center bearing (pada propeller 3 joint). Setelah propeller terlepas lakukan pemeriksaan :
a)      Kebengkokan poros propeller depan dan belakang. Dengan menggunakan V-blok dan dial tester indikator ukurlah run-out poros (kebengkokan). Run-out mtx. :0,8 m m




Gambar 14. Pemeriksaan kebengkokan poros propeller
(2) Keausan dan kekocakan bantalan spider.
Putar spider dan pastikan bahwa tidak ada hambatan saat berputar. Periksa juga kebebasan aksial spider bearing oleh putaran yoke ketika tertahan poros dengan kuat. Kebebasan axial max. 0.05 mm.




Gambar 15. Pemeriksaan keausan dan kekocakan bantalan spider
(3) Periksa clearance antara universal joint spider dan needle roller bearing


 



Gambar 16. Pengukuran clearance
(4) Keausan dan kerusakan center support bearing Periksalah batrwa bearing dapat berpukr dengan bebas tanpa hambatan namun tidak longgar/ goyang/ kocak.



 




Gambar 17. Pemeriksaan keausan center support bearing
(5) Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke
      Latarkan pengamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lalarkan pengujian dengan memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur (axial). Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan tetapi bisa bergerak maju-mundur dengan lancar.




Gambar 18. Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke
(6) Pemeriksaan keausan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller belakang. Menggunakan metode yang sama dengan di atas lakukan pengecekan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange mauprm yoke propeller belakang




 





Gambar 19. Pemeriksaan keausan alur-alur ujung ptopeller
(7) Pemeriksaan karet bushing maupun penutup debu pada center berning.
Lakukan pengamatan terhadap kondisi karet bushing maupun karet penutup debu pada center bearing.
(8) Perneriksaan keseimbangan/ balance poros propeller. Menggunakan alat khusus (roller instrument) lakukan pengecekan ketidak seimbangan poros propeller. Bila ditemukan tidak seimbang (unbalance) maka lakukan balancing dengan memasang bobot pemberat tertentu.
Setelah pempriksaan dan penyebab kesalahan atau kerusakan ditemukan maka segera dilakukan perbaikan atau penggantian dengan pembongkaran. Pada saat sebelum melakukan pembongkaran poros propeller sebaiknya diberikan tanda pada bagian-bagian yang berpasangan. Pemasangan poros propeller setelah dilakukan pembongkaran harus memperhatikan tanda-tanda yang telah dibuat atau dengan memperhatikan pola pemasangan poros propeller yang terdapat pada buku manual dari kendaraan tersebut.


 













Gambar 22. Tanda pemasangan yang harus diperhatikan
6)        Penggantian Spider Bearing
Setelah dilakukan pemberian tanda pada beberapa tempat, maka langkah-langkah pembongkaran dimulai dengan prosedur sebagai berikut :
a) Pukul perlahanJahan bearing outer race dan keluarkan keempat snap ring

dari tempahrya. Pada beberapa tipe yang menggunakan lock plate,
lepaskan lock plate.
b)        Tekan keluar bearing dari tempatnya dengan menggunakan SST, atau dengan alat penekan (mesin/ alat press).
c)        Jepitlah bearing outer race pada ragum dan pukul propeller shaft. Lepaskan bearing pada sisi lainnya dengan prosedur yang sama.
d)       Pasangkan dua outer race bearing yang telah dilepas ke spider sebagai tumpuan penekanan dan dengan menggunakan SST tekan keluar bearing dari yoke.
e)        Jepitlah bearing outer race pada ragum dan pukul propeller shaft. Lepaskan bearing pada sisi lainnya dengan prosedur yang sama.


 




Gambar 27. Melepas sprder bearing
Setelah pembongkaran, maka pasangkan kembali dengan spider bearing yang baru dengan prosedur sebagai berikut :
(1)     Berilah pelumas secukupnya saja dengan pelumas khusus pada spider dan bearing-nya.
(2)     Tepatkan tanda pada yoke (u-joint)


(3)     Pasangkan spider bearing yang baru ke dalam yoke dengan menggunakan SST.
(4)     Setel masing-masing bearing sehingga celah snap ring pada maksimum dan lebarnya sama.
(5)     Pasangkan snap ring dengan ketebalan yang sama dengan kebebasan a:rial max 0.05 mm. Jangan menggunakan snap ring bekas.
(6)     Pukul yoke hingga tidak terdapat celatr antara bearing bagian luar dengan snap ring.
(7)     Periksa dan pastikan spider bearing dapat bergerak dengan lembut. Kebebasan urial maksimal0.05 mm.
(8)     Pasangkan spider.bearing pada sisi yang lain dengan prosedur yang sama sebagaimana diganrbarkao di atas dengan memperhatikan tanda yang telah dibuat.


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pada Praktek Kerja Induatri (PRAKERIN) ini penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Bengkel Media Sekar Wangi yang berlokasi di Sumedang. Penulis memfokuskan materi pada POROS PENGGERAK RODA, hal ini perlu dilakukan karena materi pada Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) sangat banyak sehingga mamfokuskan hanya pada satu bidang.
Praktek Kerja Induatri (PRAKERIN) sangat bermanfaat bagi penulis, karena panulis dapat mengimplementasikan atau mempraktekan teori yang didapatkan dari sekolatr dilapangan dengan kondisi yang sebenamya, dan menambah wawasan penulis tentang dunia kerja.
Semoga laporan ini dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan termasuk pihak sekolah.

3.2. Saran
(1)      Kepada pihak sekolah, agr lebih memperhatikan siswa untuk penempatan lokasi Praktek Kerja Induatri (PRAKERI'Q dimasa yang akan datang, dg{ sesuai dengan bidang keahlian siswa
(2)     Kepada pihak perusahaan atau bengkel agar dapat membagi ilmu kepada siswa yang melaksanakan Praktek Kerja Induati (PRAKERIN) di
Perusahaannya atau di BengftelnYa
(3)     Kepada para siswa yang akan mengadakan Praktek Keda Indstrii (PRAKERIN) yang akan datang, agar malaksanakan Praktek Kerja Indstri (PRAKERINI) ini dengan sungguh-sunggUh supaya dapat ilmuyang lebih banyak.




DAFTAR PUSTAKA
Amim (1994). Training Manual Drive Truin Group, Jakarta : Penerbit PT' Toyota -Astra Motor.
Amim (tt\. Step 2 Mateti Pelaiaran Chassis Group, Jakarta : Penerbit PT' Toyota -Astra Motor.
Anonim (2004). N-Step Step 2 Chasis Training Materials Text, Jakarta : Penerbit PT. NISSAN.
Anonim (2003). Training Textbook'Technieian's 82, Jakarta : Penerbit PT' HINO MOTORS SALES INDONESIA.
Karim Nice (2000). How Dilferential work, www. howstuffirorks.com


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Industi (PRAKERIN) ini di ajukan sebagai bukti kegiatan di industi selama kurang lebih tiga bulan mulai Tanggal 07 Januari 2013 sampai dengan 30  Maret 2013. Laporan ini di buat dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan bentuk pertanggung jawaban siswa terhadap pihak sekolah dan pihak Perusahaan.

Penulis


RIZKI A.
Disetujui dan disahkan oleh
Kepala Program TKR
SMK KARYA UTAMA




DIDI KOSWARA
Pembimbing





DENDEN

Mengetahui,
Kepala Sekolath
SMK KARYA UTAMA




Drs. TATANG. M.Si.
NIP. 19670520199903 1002



 

KATA PENGAITTAR


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas campur tangan-Nya sehingga penyu$man laporan Praktek Kerja tndustri (PRAKERIN) ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan laporan ini sebagai bukti untuk memenuhi bahwa penulis telah melaksanakan Praktek Kerja industi (PRAKERIN) dengan baik.
 Penyusunan laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERII\$ ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dan untuk pengganti nilai raport Kelas XI semerter akhir. Laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktek Kerja Industri di Bengkel PO. MEDAL SEKAR WANGI MINI
Dengan ini penulis bertima kasih kepada kepala Bengkel yang selama kurang lebih 3 bulan ioi telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan praktek kerja industri (PRAKERIN). Laporan ini dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak panbimbing dari pihak sekolah maupun pihak instansi, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.        Kepala sekolah SMK KARYA UTAMA Drs. Tatang, M.Si.
2.        H. Adang, selaku Ketua jurusan.
3.        Pimpinan Bengkel Pak Den-den.
4.        Guru Pembimbing Pak Didi.


i
 

Akhir dari kesempatan ini penulis menympaikan terimakasih kepada smua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini tersebut.




Subangg April 2011


Penulis


ii
 

 

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I                         PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang................................................................... 1     
1.2    Tujuan................................................................................ 2     
1.3    Manfaat.............................................................................. 3
BAB II LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI (PRAKERIN)
2.1 Pelaksanaan Prakerin.......................................................... 4
2.2 Pembahasan Materi............................................................. 5
BAB III          PENUTUP
3.1  Kesimpulan........................................................................ 22
3.2  Saran.................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN



iii
 

 

LAPORAN


PRAKTEK KERJA INDUSTRY (PRAKERIN)
DI
PO MEDAL SEKAR WANGI


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Ujuan Akhir Sekolah (UAS) dan bentuk pertanggungjawaban siswa terhadap pijak sekolah dan pihak Perusahaan




 


















Disusun Oleh:
Nama               :
NISN              :
Prograk keahlian         : Tehnik Kendaraan Ringan








PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUBANG
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KARYA UTAMA
TAHUN PELAJARAN 2011
Jl. Samoga Desa Ciptaraya Kabupaten Subang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar